Friday, February 10, 2012

Renungan Dunia Pendidikan kita

Hari itu anak saya yg SMP sedang sibuk mengerjakan salah satu Pekerjaan rumah salah satu mata pelajaran dan sepertinya dia kesulitan untuk menjawab soal-soal tersebut saking sulitnya menurut dia sampai menangis, ketika ditanya kenapa kok menangis?, habis kalau gak mengerjakan nanti dihukum dan kalau tidak bisa akan di bilang bodoh.
Maka solusi sementara adalah dibantu untuk menjawab dengan instan, ibunya lah yg mengerjakan dan menjawab soal-soalnya.
Memang dari puluhan pelajaran yg ada disekolahnya dia lebih senang ke bidang olahraga dan kegiatan eskul yg lain, lainnya biasa aja dan memang ada pelajaran yg menurut dia sulit.

Lain lagi cerita anak saya yg SD, dia senang mewarnai, menggambar, menulis, kesenian. Ketika mengerjakan PR suatu mata pelajaran dan dia tidak bisa, diapun sama menangis, ketika di tanya, jawabannya sama, kalau tak mengerjakan di hukum dan kalau tak bisa dianggap bodoh dan diledekin teman-temannya.
Dari sekian pelajaran mungkin aja ada satu yg kurang daya tangkapnya, tapi sekolah harus semua pelajaran bisa! tidak bisa tidak.

Saya jadi terpikir, apakah sewaktu SD dan SMP saya seperti ini juga?.

Menjadi pertanyaan juga bagi saya, apakah anak saya bersekolah membuat mereka bahagia? atau membuat mereka tertekan dengan berbagai tugas dan PR dengan variasi pelajaran yg begitu banyak?

Kemana dunia-anak anak yg menyenangkan itu?, banyak orang tua yg khawatir anaknya tidak bisa pelajaran (termasuk kami) mengikutkan anak kami untuk les, tambahan waktu lagi bagi mereka untuk belajar dan belajar.

Mungkin saja seh maksud ini semua adalah untuk menjadikan mereka disiplin, tapi pendidikan yang membuat mereka tidak nyaman akan mematikan inisiatif dan semangat mereka, yang penting selesai tugas sekolah.

Setahu saya Filisopi pendidikan adalah bukan untuk menghukum melainkan untuk merangsang dan mendorong untuk maju.

Bisakah kita melahirkan orang-orang yang hebat dengan cara menciptakan hukuman, hambatan dan rasa takut?

Marilah kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan bukan menabur ancaman dan ketakutan. bantulah orang lain untuk maju bukan dengan menghina atau ancaman yang menkut-nakuti.

No comments: