Masalah baik bagi anda!, saat sesuatu menjadi masalah, itu artinya anda bisa melakukan sesuatu terhadap masalah itu, Ini menandakan anda mempunyai kesempatan untuk menjadi unggul.
Dalam setiap masalah terkandung bibit penyelesaian.
Saat dihadapkan dengan masalah, berarti kita diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Yang terpenting adalah cara menghadapi setiap persolan dan apa yg bisa dipelajari darinya.
Segera setelah anda belajar dari kesulitan yg dihadapi, hidup akan menjadi lebih baik.
Masalah hanya akan muncul jika anda berkemampuan untuk menyelesaikannya atau bergerak mencari jalan keluar.
Apabila tak ada lagi masalah yg mesti di selesaikan di tempat kerja anda akan di pecat atau di stop perpanjangan kontrak, krn perusahaan sdh tak membutuhkan anda lagi.
Satu-satunya tempat didalam kehidupan ini dimana anda tidak bermasalah adalah ketika anda berbaring di kamar mayat atau kuburan...
berbahagialah jika anda masih punya masalah....
Sumirat Blog adalah isi curahan hati tentang kejadian sehari-hari yg dilihat, dibaca, dirasakan, dialami, apapun itu bisa berupa Motivasi, Inspirasi, Wisdom, Semangat Hidup, Entrepreneur,Wirausaha, Sosial, Kehidupan, Religi, apa saja yang bisa menambah wawasan di "Sekolah kehidupan"....
Friday, October 12, 2012
Monday, October 08, 2012
Fenomena Tawuran Pelajar
"Pelajaran atau pendidikan yg sifatnya intelektual adalah 20% dr
kemampuan otak, 80% adalah kemampuan emosional dan spiritual.." , Pakar Perilaku. Bahaudin, #TV One, fenomena tawuran pelajar..
Tapi kenapa atuh Dunia pendidikan kita kebalik 80% diajarkan kemampuan intelektualnya dan yg 20% nya pendidikan, seni, olahraga, keterampilan n
Moral malah makin hilang.., kenapa yg siswa pinter2 berhitung disebut pintar, tp yg pintar seni, olah raga, ketrampilan dan agama bukan anak pintar?, mindset yg sdh puluhan tahun tertanam di dunia pendidikan kita,
Seandainya pelajaran seni bobotnya banyak akan indah, pelajaran olahraga akan sehat n penuh gairah, pelajaran moral di junjung tinggi maka hidup akan terarah.
Yg disebut pintar mungkin hanya rangking 1 sampe 3 atau 10 besar, lalu bagaimana sisanya yg didalam kelas ada sekitar 40 org tsb, sekitar 30 org. Lebih itu sdh di "cap" tidak pintar alias bodoh dan arahnya adalah "madesu" alias masa depan suram..
Para guru bangga dengan murid pintar yg hanya sekiatar 6 orang, lalu bagaimana yg sabagian besar, mereka juga manusia, mereka juga ingin dibanggakan guru n orang tua, tapi mereka sdh "mati kutu", mereka hanya pengembira, pelengkap penderita.
Lalu apa yg bisa kami banggakan utk para guru?
Sudah lah mereka pas pasan, di beri tugas terus utk mata pelajaran yg sifatnya intelektual yg jelas2 mereka kurang bisa, akumulasi ini menjadikan mereka makin terpuruk dan makin menguatkan mereka kalau mereka memang akan madesu...
muncullah stress atau ketegangan.
Nah disinilah peluang mereka utk unjuk gigi..sekaligus menghilangkan stress.., salah satunya ada berkelompok, bergerombol dan tawuran deh...
Yg namanya tawuran kan gak jelas, siapa aja yg ada disitu ikut kena getahnya juga..orng yg gak tahu-menahu krn tidak siaplah yg menjadi korban sasaran tawuran..
Apakah sekolah sdh bukan tempat yg indah lg utk bensenda gurau n riang gembira..?? tapi tempat yg menakutkan dan menyebalkan banyak orang??
Tapi kenapa atuh Dunia pendidikan kita kebalik 80% diajarkan kemampuan intelektualnya dan yg 20% nya pendidikan, seni, olahraga, keterampilan n
Moral malah makin hilang.., kenapa yg siswa pinter2 berhitung disebut pintar, tp yg pintar seni, olah raga, ketrampilan dan agama bukan anak pintar?, mindset yg sdh puluhan tahun tertanam di dunia pendidikan kita,
Seandainya pelajaran seni bobotnya banyak akan indah, pelajaran olahraga akan sehat n penuh gairah, pelajaran moral di junjung tinggi maka hidup akan terarah.
Yg disebut pintar mungkin hanya rangking 1 sampe 3 atau 10 besar, lalu bagaimana sisanya yg didalam kelas ada sekitar 40 org tsb, sekitar 30 org. Lebih itu sdh di "cap" tidak pintar alias bodoh dan arahnya adalah "madesu" alias masa depan suram..
Para guru bangga dengan murid pintar yg hanya sekiatar 6 orang, lalu bagaimana yg sabagian besar, mereka juga manusia, mereka juga ingin dibanggakan guru n orang tua, tapi mereka sdh "mati kutu", mereka hanya pengembira, pelengkap penderita.
Lalu apa yg bisa kami banggakan utk para guru?
Sudah lah mereka pas pasan, di beri tugas terus utk mata pelajaran yg sifatnya intelektual yg jelas2 mereka kurang bisa, akumulasi ini menjadikan mereka makin terpuruk dan makin menguatkan mereka kalau mereka memang akan madesu...
muncullah stress atau ketegangan.
Nah disinilah peluang mereka utk unjuk gigi..sekaligus menghilangkan stress.., salah satunya ada berkelompok, bergerombol dan tawuran deh...
Yg namanya tawuran kan gak jelas, siapa aja yg ada disitu ikut kena getahnya juga..orng yg gak tahu-menahu krn tidak siaplah yg menjadi korban sasaran tawuran..
Apakah sekolah sdh bukan tempat yg indah lg utk bensenda gurau n riang gembira..?? tapi tempat yg menakutkan dan menyebalkan banyak orang??
Masalah Itu Bukan Anda
etiap masalah yang datang, seringkali membuat kita keluar dari rasa tenang, damai, dan nyaman. Masalah dapat memengaruhi pikiran, konsentrasi, kekuatan, dan perasaan ... sampai kita dapat melepaskan diri darinya.
Orang berkepribadian
negatif akan kehilangan keseimbangan ketika menghadapi masalah, karena
berpikir secara negatif dan emosional. Perhatiannya akan difokuskan pada
masalah dan dampaknya yang paling buruk. Dengan begitu, perasaannya
semakin negatif, dan mendorongnya berperilaku negatif hingga masalah
yang dihadapinya semakin rumit. Baginya, masalah membuat kondisinya
menjadi lebih buruk.
Orang
berkepribadian positif akan memusatkan perhatian pada upaya mencari
solusi dengan cara-cara yang rasional, dan perasaan yang tenang.
Ia mempelajari masalah yang ada, dan memperbaiki sikapnya, hingga dapat
berperilaku positif. Baginya, masalah justru mengantarkannya kepada
kondisi yang lebih baik.
"Apa yang terjadi pada Anda, tidak penting. Yang penting adalah apa yang Anda lakukan terhadap apa yang terjadi pada Anda." (Dr. Robert Schuler)
Apa pun yang Anda
pikirkan tentang diri sendiri, percayalah, Anda tetap lebih kuat dari
yang Anda bayangkan. Saya akan mengingatkan Anda tentang gambaran
potensi diri tak terbatas yang dianugerahkan ALLAH kepada kita:
Otak manusia memiliki
lebih dari 150 miliar sel, dan untuk menghitung jumlah sel di dalam
otak, dibutuhkan waktu lebih dari 50 ribu tahun. Otak juga lebih cepat
dari cahaya. Ia punya kemampuan menyimpan lebih dari 2.000.000 informasi
dalam satu detik.
Mata Anda memiliki
kemampuan secara cepat untuk membedakan warna lebih dari 10.000.000
warna. Penciuman Anda memiliki kemampuan mengenal lebih dri 50.000 jenis
bau-bauan dalam tempo singkat. Indera pengecap Anda memiliki kemampuan
mengenali banyak benda, yang dingin, hangat, panas, manis, pahit, dan
berbagai rasa lainnya.
Kerja jantung juga sangat
mengagumkan. Ia berdetak lebih dari 100.000 kali setiap harinya. Dan,
jika energi manusia ini dialirkan ke sebuah negara, maka dapat
menghasilkan listrik selama satu minggu. Luar Biasa Prima!
Nah, semua potensi tersebut ada di dalam diri Anda, diri saya, dan diri setiap orang di dunia ini. Apakah Anda menganggap semua itu sebagai masalah? Apakah semua itu adalah hambatan? Tentu tidak!
Masalah hanyalah salah satu kondisi aktivitas hidup yang harus dihadapi
secara wajar, dan disikapi dengan tenang, hingga menemukan solusinya.
Oleh sebab itu berhati-hatilah. Selalulah waspada dalam menyikapi
masalah. Kuasailah masalah, dan jangan sampai masalah yang menguasai Anda. Pisahkan diri Anda dari masalah!
Jangan jadi masalah.
Pisahkan diri Anda dari masalah. Berhati-hatilah dengan ucapan pada diri
sendiri, atau pada orang lain, setelah kata "Aku". Karena kata "Aku"
meliputi segalanya di setiap tempat, waktu, serta pada setiap materi dan
energi. Ketika Anda mengatakan, "Aku gagal" ... berarti kegagalan itu
berlaku pada setiap tempat, setiap waktu, setiap pikiran, bahasa, dan
setiap potensi diri Anda.
Karena itu,
berhati-hatilah setiap kali Anda mengatakan, "Aku ..." karena kata
setelahnya adalah KEYAKINAN yang dapat menimbulkan berbagai masalah
untuk Anda. Ingatlah... jangan pernah meletakkan "kata negatif"
setelahnya. Sebaiknya, katakan sesuatu yang mendukung dan menguatkan
Anda, seperti, "Aku percaya diri" ... "Aku kreatif dan mampu menemukan
solusi dari masalah apa pun" ... "Aku selalu sehat dan positif". Dengan
demikian, berarti Anda sudah menyuapi otak Anda dengan gizi positif.
Inilah bekal positif Anda dalam menghadapi setiap masalah ... seberat
apa pun.
"Kehidupan ini tidak terdiri dari kenyataan atau hasil kerja, tapi terdiri dari pikiran yang lahir dari akal manusia." (Mark Twain)
Pikiran yang kita gunakan dalam konsentrasi pada persoalan, melahirkan perasaan, perilaku, dan hasilnya. Stephen Covey berkata, "Cara kita memikirkan maslah adalah masalah itu sendiri."
Jadi, sesungguhnya masalah adalah dampak dari sesuatu yang terjadi,
baik positif atau negatif. Dan... sumbernya adalah pikiran! Pikiran Anda
menguasai waktu dan energi Anda, ketika Anda berpikir. Pikiran Anda
memengaruhi hasil yang Anda dapatkan dalam kenyataan hidup Anda. Oleh
karena itu, berhati-hatilah dalam memilih pikiran. Pikirkanlah hanya
sesuatu yang dapat membantu Anda mencapai harapan dan impian masa depan
Anda.
"Tidak ada masalah yang solusinya tidak dapat dipikirkan oleh akal manusia." (Voltaire). Kenyataan adalah persepsi Anda. Jika Anda ingin mengubah kenyataan hidup Anda, mulailah dengan mengubah persepsi Anda.
Masa lalu adalah mimpi, masa depan adalah proyeksi. Oleh karena itu,
proyeksikanlah masa depan Anda seindah mungkin, sebahagia mungkin,
sesukses mungkin, dan semulia mungkin. Pahamilah, Anda ternyata lebih
besar, lebih kuat, dan lebih indah dari sekedar menjadi masalah.
Pisahkanlah diri Anda dari masalah.
Ingatlah, Anda BUKANLAH masalah Anda. Anda adalah Anda, makhluk paling sempurna ciptaan ALLAH, sebagaimana FirmanNYA dalam QS. At-Tin:4, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
Mulai detik ini, jangan
pernah lagi menyalahkan kondisi, orang lain, sesuatu, atau kehidupan,
dan... jangan pernah menyalahkan diri Anda, terlebih meyakini bahwa diri
Anda adalah masalah. Hal itu hanya akan membuat Anda merasakan hal-hal
negatif, dan menjauhkan Anda dari impian, bahkan menjauhkan Anda dari
ALLAH. Sekarang juga, pisahkan diri Anda dari masalah. Anda bukanlah bagian dari masalah Anda.
Salam Luar Biasa Prima!
Twitter: @Wuryanano
Sumber Bacaan Inspiratif :
WURYANANO -- INSPIRATIONAL BLOG
Subscribe to:
Posts (Atom)