Monday, August 31, 2009

Bukan apa yang kita bawa tapi bagaimana menggunakan yang kita bawa…

Alkisah di Negeri entah berantah, sedang berlangsung suatu sidang pengadilan dan yang menjadi tersangka adalah Abu Nawas.
Abu Nawas dituduh bersalah karena membawa golok di tengah pasar, Hakim menyatakan Abu Nawas bersalah dan dihukum karena “terindikasi”mau berbuat jahat atau onar.
Namun Abu Nawas protes atas keputusan Hakim tersebut “Lho pak Hakim kan saya baru bawa Golok kenapa dihukum pak?”, “Karena kamu terindikasi akan berbuat onar”, jawab Pak Hakim.
Lho pak Hakim bisa saja kan, saya bawa golok untuk memotong daging?, kemudian Abu Nawas melanjutkan keberatannya, “Wah kala begitu pak Hakim harus dihukum juga dong,” seru Abu Nawas
Lho dihukum kenapa?, tanya pak Hakim.
“Pak Hakim dihukum karena terindikasi mau "memperkosa” seru Abu Nawas,
”Lho kok bisa, buktinya apa?” tanya pak Hakim.
"Ya sebab pak Hakim bawa (ma’af) alat kelamin kemana mana, bisa saja kan bapak mau memperkosa?”, seperti saya membawa Golok di pasar...
Pak Hakim, ”?#@$6%^*....”

He..he..he.., bila kita mendengar cerita ini tentunya kita kan tersenyum dan mangut mangut.
Namun makna dari cerita ini adalah semua apa yang ada didiri kita, tubuh kita, panca indera kita, kaki, tangan dan semua diraga kita, semua sudah Allah ciptakan "built in", sudah jadi dan siap, tinggal kitanya mau ngak memanfaatkannya?, bahkan dalam kisah diatas, kalau apa yang ada ditubuh kita dipake negatif kan akhirnya jadi ngak bermanfaat.., untuk itu manfaatkan sebaik mungkin..

Peralatan yang kita punya, tool, sistem, produk dan lain sebagainya semuanya kembali kepada kitanya, kalu mau dibuat positif ya bisa positif, tapi kalau negatif ya negatif. Misalnya internet ini kalu digunkannya negatif ya..jadi ngak bermanfaat, hanya liat situs ngak bener misalkan atau buat hal-hal yg nga bermanfaat, ya jadinya negatif, tapi kalau digunakan yg positif, misal baca blog ini he..he. ya insyaAllah jadi positif...
Jadi gunakan semua yang ada pada kita untuk melakukan kebaikan dan mampu menghasilkan yang positif bagi pribadi, keluarga dan sekitarnya..jadi Bukan apa yang kita bawa tapi bagaimana menggunakannya secara betul dan benar...

atau ada makna lain dari kisah diatas...?

Wednesday, August 26, 2009

Bukan apa yang kita fikirkan tapi apa yang telah kita lakukan…

Banyak orang belum betul-betul hidup, hidupnya baru bersiap-siap. “Saya akan bekerja karas kalau nanti…, sistemya sudah siap, managemennya sudah bagus, gajinya sudah besar, organisasinya sudah siap dsb..
Dia mensyaratkan sesuatu sebelum menjalankan hidupnya. Capee deeh..!

”Kadang kita menilai diri kita dari apa yang kita fikirkan, orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan”

Seberapa besarpun ide anda, mau buat piramid, mau buat jalan dari Jakarta surabaya, mau buat gedung megah , tetapi masih rencana dan rencana, bahkan anda belum pernah melakukan hal kecil yang anda buat, misal kandang ayam saja belum anda buat/lakukan?
Lakukan hal kecil yang penyelesaiannya kalau berhasil menuntun kita ke hal yang lebih besar.

Bersegeralah bertindak dan menjadi pembuka jalan dan orang-orang akan ikut bersama anda.., karena kalau perjalanan anda menyenangkan maka akan banyak orang-orang yang ikut bersama anda, anda sudah buka ”pintu” dan orang lain tinggal berjalan.

”Kecewalah pada diri anda sendiri karena tidak sungguh-sungguh membangun kemampuan untuk sampai ke tujuan”

Kalau anda mau maju atau berkeinginan, ”indahkan” tempat tujuan yang ingin anda capai.
”Bahwa Indahnya tempat sampai adalah pembangun keinginan”

”Cari yang sesuai untuk sama-sama berjalan”
”Jika anda ingin menjadi salah satu dari yang terbaik pada apa yang anda kerjakan, bergabunglah dengan orang yang telah menjadi yang terbaik.

Kadang orang tidak tumbuh karena organisasinya mandek maka bangunlah organisasi dimanapun anda berada, bangunlah kemampuan untuk orang-orang bersama anda untuk menjadi pembuka jalan dan penerus bagi anda juga.

Friday, August 21, 2009

Bukan Susunan kartu yang Anda pegang, Tetapi....

Kekayaan atau kesuksesan adalah merupakan pilihan bukan kesempatan. Kekayaan 100% tidak memihak siapapun, tidak memiliki perasaan dan tidak peduli siapa yang jadi kaya atau siapa yang tidak.
Itu berararti siapapun dapat dan berhak untuk menjadi kaya dan Sukses, Jika kita melakukannya dan melakukan pilihan cerdas maka kita dapat mencapai kekayaan dan kesuksesan.

"Jutaan pilihan yang anda buat kemarin merupakan alasan mengapa anda berada ditempat anda sekarang ini."
"
Kita semua adalah hasil dari pilihan pilihan kita sendiri"

Jadi tidak perlu mengeluhkan kondisi kita sekarang, karena hidup ini ibarat permainan, "Bukan susunan kartu yang anda pegang, tetapi bagaimana anda memainkan susunan kartu itu", dan kemudian anda jadi pemenangnya..

"keputusan yang kita buat menentukan apa yang kita lakukan, dan apa yang kita lakukan menentukan NASIB kita!!.

Tuesday, August 18, 2009

Bukan Kepandaian yang kita butuhkan Tapi keberanian..

Ini adalah hasil capturan saya, di O'channel TV Mario Teguh BissnisArt..

”Keberanian adalah peledak dari kualitas apapun”
menyanyinya jelek, kalau beranai..meledak
menarinya jelek, kemudian jatuh, bangkit lagi menari lagi, bangkit lagi menari lagi dst maka meledak!!
jadi yang kita butuhkan sekarang bukan kepandaian tapi keberanian..

Ada 2 perasaan rasa takut :
1. Takut yang mengelisahkan, takut karena biaya naik tapi gaji ngak naik, kebutuhan makin besar, keluarga harus makan, anak harus sekolah dsb..
2. Takut yang tidak berdaya, apapaun yang dilakukan tidak berguna karena hidup ditentukan ornag lain.

Kalau sudah tahu dalam keadaan kesulitan dan tidak mau memutuskan, adalah bahaya. karena sudah membiasakan diri dengan keadaan yang kurang, berhemat itu penting, tapi kalau pendapatannya itu kecil apa yag mau dihemat?.penghematan ini ngak akan membantu banyak, maka berusahalah membesarkan pendapatan..

lalu bagaimana caranya..? saya kan ngak bisa?, saya kan orang lemah ngak mampu?
Kan kita berhak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, mengapa kitalah orang pertama yang mematikan hak kita sendiri. "Jadi jangan terbiasa dengan kekurangan.."
Ada perubahan harus ditunggu dan sebagian lagi (untuk yang lebih penting) harus dilakukan.
Banyak yang menunggu perubahan padahal perubahan itu harus dilakukan. Jika menunggu kita hanya akan dapat yang alamiah yaitu, melemah, menua dan melambat.. dan Mati!!.

Brave Heart

Brave Heart

Ini adalah hasil Capturan saya, dari Acara bussines Art Mario Teguh di O'channel...

“Memberanikan diri diantara orang yang takut hanya sedikit beda”
”Yang berani yang lebih mudah berhasil”
”Yang berani menang disaat yang sulit”, disaat sulit orang lain mengeluh dia tetap berani menawarkan produk, berani presentasi, berani ditolak dsb..dsb..

Kalau pertimbangan susah tak membantu anda, mau apa lagi?, TV O’channel tiap minggu buat program ”Mario Teguh Bisnis art kamis malam jam 21.00, Ulama sudah menasihatkan, Orang tua, mertua, isteri, teman, guru dan sebagainya, kalau semua nasihat itu tidak membuat anda berani berarti anda ”sangat penakut”

Sebagian karyawan sangat menakuti yang sebetulnya sangat diinginkannya, yang paling diinginkannya adalah berhenti, segera berhenti, memcoba hal baru, berwirausaha tapi paling takut dipecat, takut diberhentikan...

Kadang orang harus tersudut dulu baru dia maju untuk berani karena ngak ada jalan lain selain maju, punggung kita sudah mentok di tembok sudah ngak bisa mundur lagi harus maju.

Masa seh orang takut gagal untuk memcapai sesuatu yang baik baginya, bagi keluarganya..
Memutuskan saja (untuk berani) sudah berhasil, lalau tangan-tangan Tuhan akan membantu anda.
Melakukan sesuatu yag baik akan diuji, diuji dan diuji krn Tuhan butuh untuk melihat kesungguhan kita, jika kita bersungguh sungguh maka Tuhan akan berikan kesuksesan itu.
Kalau Tuhan sudah kasih ”jalan”(misal lewat ajakan blog ini), Kita masih suka membantah, "tapi kan aku ngak tahu caranya", tapi kan aku ngak bisa, tapi aku ngak ada modal, tapi kan..?, tapi... dsb...K, karena mereka melihat itu bukan ”jalan/cara” yang Tuhan berikan tahu melihat itu suatu ”beban”

Jika anda sudah mulai ”hal baru” banyak orang yang tak menyukai anda, yang mengecilkan anda, mengecilkan impian anda, tak mendukung anda. Apakah itu orang penting? Bukan.., kalau bukan kenapa harus menggangu ”perjalanan” anda.
kita harus tahu apa yang terpenting bagi kita, karena kita tak tahu apa yang terpenting bagi hidup kita maka orang yang menggangu akan berusaha menjadi yang penting dan menjadi fikiran anda.

"Tegaslah apa yang penting bagi anda".
Orang-orang yang tak menyukai anda tak akan menolong anda ketika anda jatuh, abaikan, tinggalkan...Semua orang ”besar” itu ada karena mengabaikan keraguan orang lain..lupakan.., kemudian jadilah anda berhasil, maka ketika itu orang-orang tersebut akan memuji anda dan tetap santun kepada mereka, karena kalau anda kasar anda pantas untuk diturunkan..

” Apabila Anda kalah dalam Bisanya,, Menanglah dalam Beaninya”, telah terbukti orang-orang yag kurang pengetahuannya karena berani jadi orang besar.

Semoga bermanfaat.....

Alasan-alasan kenapa Karyawan ngak mulai Usaha..

Dear Fren,
ini diskusi di milist teman2 dan ini beberpa alasan kenapa ngak mulai-mulai wirausaha..

emang susah seh..., karena..

- kesibukan sehari-hari kadang, membuat lupa akan keinginan/cita- cita.., walau kadang sekali-kali terlintas kl kesibukan tersebut lagi jenuh, bosan atau bete., lg ditekan ama bos, lg marahan sama rekan kerja dsb...
- karena kumpulnya sehari-harinya dengan orang2 kerja/karyawan, obrolannya pasti seputar kerjaan, kalau ada kemauan wirausaha harus sering sharing dengan karyawan yang lagi merintis usaha atau dengan usahawan sekalian...
-karena kondisinya sudah cukup atau "confort zone", atau mencukupkan dengan kondisi sekarang, jadi ngak perlu "challenge lagi", ah udah seneng kok, gini aja, ngapain n eko -n eko repot-repot dan berisiko
-karena kebiasaan yang sudah terprogram dari lama, sudah beberapa tahun kerja dan menjadi kebiasaan dan tingkah laku, jadi normal ya seperti sekarang ini, kalau ngak normal kayak gini aneh rasanya..
- karena kondisinya tidak kepepet, coba kl tahu besok atau lusa peruhaaan akan bangkrut, penciutan karyawan, akuisisi dan kita kena pengurangan, pasti kita sekuat tenaga akan cari alternatif lain mungkin melaukan usaha
-karena orang kerja lebih banyak logikanya dibanding dengan imajinasinya, semua butuh data, fakta, ukuran, analisa, dan semuanya harus pasti kalau ngak ada itu disebut ngawur, sembrono dan nekad
-karena tahu teorinya maka lebih banyak rasa takut kalau gagalnya di banding nikmatnya kalau jadi..

kalau dibuka terus penyebabnya, maka makin banyak sebabnya makin ngak mulai-mulai. ..

Thursday, August 13, 2009

Resiko...

Resiko…

Suatu kata yang tidak disuakai oleh sebagian besar dari kita adalah Resiko. Apakah mengambil resiko itu membuat hidup anda tidak nyaman? , sebagian besar dari kita tidak suka mengambil resiko kecuali jika kita harus melakukannya. Sebenarnya resiko merupakan bagian dari hidup seperti halnya makan dan tidur. Kita semua harus menghadapi resiko dan membuat pilihan-pilihan dalam hidup.
Ada 3 tipe orang yang bersikap terhadap resiko,

Pertama adalah menjadi seorang pengambil resiko dan tak kenal takut.
Pemikiran seperti ini sungguh menggugah semangat banyak orang, persoalannya adalah mengabaikan kerugian yang menyertai setiap resiko besar, mereka lebih sering kalah ketimbang menang.

Kedua adalah sebagaimana orang umumnya mengahadapi resiko adalah dengan menghindarinya.
Jiwa-jiwa yang penakut ini membiarkan sisi yang merugikan dari sisi resiko membutakan mereka dari keuntungan-keuntungan yang mungkin diperoleh. Orang yang menhindari resiko membiarkan ketakuak mereka akan kegagalan dan hal-hal yang tak diketahui menutup kesempatan apapaun untuk mecapai lingkaran pemenang. Mereka tetap ada dalam pekerjaan atau karir yang tidak disukai hingga usaia 65 tahun, karena mereka merasa aman dan hanya itulah yang mereka ketahui. Mereka tidak menyukai tempat mereka tinggal tapi tidak memimpikan pindah ke suatu tempat yang mereka sukai.
Melalui perilaku mereka sendiri, orang-orang yang menghindari resiko ini menghukum diri mereka sendiri pada keadaan yang biasa-biasa saja seumur hidup mereka tanpa pembebasan bersyarat.

Ketiga adalah pengelola resiko.
Dibanding menjadi pengambil resiko dan penghindar resiko ada yang menjadi pengelola resiko, mereka akan mengambil informasi sebanyak mungkin menimbang kebihan dan kekurangannya dan memutuskan apakah mengambil kesempatan itu atau tidak, apabila kemungkinannya memihak mereka mereka akan kejar jika tidak mereka akan mengabaikannya dan berjalan terus, Pengelola resiko yang baik tidak merebut semua kesempatan, tetapi mereka mendapatkan jauh lebih banyak daripada yang mereka lepaskan, hasil bersihnya adalah kenaikan terus menerus ke tanggan menuju lingkaran pemenang.

Jadi pilh mana pertama, kedua atau ketiga...?