Sunday, February 05, 2012

Pikiran..

"Seperti air yang selalu mencari jalan untuk dirinya sendiri, apa yang
selalu
kita pikirkan akan menjadi sumber energi yang mengarahkan
tindakan-tindakan kita."

"Apakah ada perasaan putus asa sewaktu terapung di laut sendirian?
Misalnya, berpikir
'habislah sudah hidupku' .?" tanya wartawan MetroTV kepada Ari Afrizal,
21, korban
gelombang Tsunami, selama 15 hari 14 malam terapung-apung di lautan
lepas. "Tidak!"
jawabnya tegas, "Yang terpikir saya waktu itu, saya mau hidup, saya
tidak mau mati!"

Ternyata tekad serta apa yang dipikirkan Ari menjadi kenyataan. Pemuda
yang berasal dari
desa Kabong, Aceh Jaya, berhasil diselamatkan kapal Al-Yamamah yang
lewat di lokasi 320
kilometer dari pantai barat Sumatera, 15 hari setelah bencana Tsunami
Aceh 26 Desember
2004. Selama terapung di lautan Ari melawan terik matahari, dinginnya
hujan serta pekatnya
malam dengan hanya memakan buah kelapa serta bantuan kayu dan sampan
yang hanyut
bersama-sama ke laut. Tekadnya untuk hidup telah membuatnya bertahan
selama 15 hari
sebelum akhirnya ditolong awak kapal Al-Yamamah.

Dalam kehidupan sehari-hari, perasaan ragu, takut atau pesimis,
seringkali menghantui
pikiran kita. Padahal, pikiran positif, semangat serta tekad merupakan
modal awal yang
barangkali 50% akan menjamin keberhasilan pekerjaan dan tugas-tugas
kita. Pernahkah kita
sadari bahwa apa yang kita pikirkan sesungguhnya merupakan sumber
kekuatan yang luar
biasa "dahsyat"?

Dalam khasanah psikologis ini disebut sebagai "Self-fullfiling Phropecy"
atau "Pygmalion
Effect". Adalah Robert Merton, seorang profesor sosiologi di Universitas
Columbia yang
pada tahun 1957 mengembangkan konsep ini. Dalam kajiannya yang terkenal
dengan sebutan
"Social Theory and Social Structure", Merton mengatakan (dengan bahasa
sederhana) ketika
sebuah ekspetasi sudah dibuat, bahkan ketika itu tidak akurat, kita akan
cenderung untuk
bertindak melakukan sesuatu yang konsisten dengan ekspetasi itu. Dan
herannya,
kebanyakan ekspetasi itu akan membuahkan hasil nyata, layaknya sebuah
proses mejik.
Bukankah Ari Afrizal, korban Tsunami yang terapung di lautan lepas
selama 15 hari itu telah
membuktikannya? Bahwa apa yang dipikirkannya tidak mau mati di
tengah-tengah laut
membuat dirinya bertahan dan bahkan diselamatkan oleh kapal yang lewat!

Oleh sebab itu, jangan bermain-main dengan pikiran Anda sendiri, Anda
harus mengarahkan
pikiran secara positif dan sitematis, karena pikiran Anda akan membawa
Anda ke mana akan
menuju. Seorang tokoh pernah mengatakan, "All things, whatever you ask,
praying, believe
that you shall receive them, and it will be to you."

Selamat pagi, selamat bekerja l

Setya Rahadi

No comments: