Monday, February 13, 2012

Pak Amat dan Anaknya

Diceritakan pada suatu hari pak Amat dan udin anaknya dikeranakan suatu kebutuhan hendak menjual kuda Poni nya ke pasar.

Pagi hari mereka menaiki kuda poni tersebut menuju pasar yag memang cukup jauh dan melewati beberapa kampung.

Melewati kampung pertama, banyak orang yang berkomentar, wah ini bapak sama anak, keterlaluan ya, masa kuda yang kecil begitu dinaikain berdua...

karena tak enak mendengar komentar warga akhirnya pak Amat turun dari kuda, dan bilang sama Udin, udah kamu aja yang naik, biar bapak jalan sambil tuntun ini kuda..

Berjalanlah mereka melanjutkan perjalanan, melewati kampung kedua mereka mendapat komentar dari warga, itu anak gak tahu diri ya, masa bapaknya disuruh jalan, sedangkan dia enak-enakan naik kuda, sungguh TERLALLUU..!

Karena tak enak denger omongan orang, akhirnya anaknya Udin Tukar tempat dengan ayahnya. Merekapun melanjutkan perjalanan kemabali.

Melawati kampung berikutnya, kembali mereka dapat komentar orang, kasian anak itu, dia jalan sendiri,semantara bapaknya enak-enakan naek kuda.
kemabali karena tak enak di komentari warga pak Amat dan udin berjaln berdua menuntun kuda.

Melawati kampung berikutnya, dapat lagi komentar dari warga, bapak dan anak sama bodohnya ya kenapa mereka hanya menuntun kuda ya.,

mendengar komentar juga dr warga akhirnya pak udin dan anaknya sepakat untuk..., mengikat kuda dan menggotong itu kuda sampe ke pasar.

Teman, kadang perjalanan untuk ke suatu tujuan sering kita mendapatkan komentar dari orang sekitar, tapi jika komentar itu dituruti malah akan membuat kita jadi terganggu konsentrasi dan melenceng dari fokus kita.
Mungkin untuk membiarkan dan tidak menanggapi komentar itu akan lebih baik, karena cara apapun yang kita lakukan pasti akan mendapat komentar juga.

No comments: