Friday, December 23, 2011

" Yang Hujan Turun Lagi....."

" Yang Hujan Turun Lagi....."

Hampir 2 minggu ini hujan gak berhenti berhenti, terus menerus mengguyur kota Pontianak.

Desember memang sudah musim penghujan, tp mengalami musim hujan disini ada hal yg menarik, yaitu di banyak komplek perumahan disediakan semacam, gentong atau tangki air, atau semacam bak penampungan,

Buat apa tangki air ini??, ternyata adalah buat menampung air hujan, sesuatu yg agak aneh utk orang yg lama di pulau Jawa, Jakarta atau Bogor.

Ternyata air tanah disini tak bagus, krn banyak bekas rawa-rawa air hitam, kotor. Air hujan ditampung dan di gunakan utk kepentingan sehari hari sedangkan utk minum menggunakan air PAM kl yg sdh ada atau air apa sy jg blm tahu.

Benar kalau hujan itu adalah rezeki, Allah menurunkan Rezeki benar benar dari langit.

Di bebrapa temapat hujan bisa menyuburkan tanah pertanian, di hutan sana, hujan bisa diserap airnya dan menjadikan hutan subur, kaya akan sumber air dan jadi sumber oksigen dan sarana hidup flora dan fauna.

Mungkin di Jakarta hujan bukanlah Rezeki dari langit, mungkin bisa dianggap sumber masalah.

Hanya sebagian kecil saja kalau hujan itu memang benar-benar rezeki, yaitu bagi para "Tukang Ojek" payung.
Lumayan ada yg sewa, sekali minimal Rp.1000 bagi orang jkt yg pelit atau emang bokek, atau Rp.5000 bagi yg "berbaik hati" atau juga dapet Rp. 10.000, bagi orang yg kebetulan di dompetnya gak ada receh dan yg paling kecil hanya Rp.10.000,-
(gerutu pengojek dalam hati, "apes deh gue, gak ada recehan..).
Kalau sekali hujan dapat Rp. 50.000 kan lumayan buat hidup sehari, asal jangan, selsai hujan badang meriang, kedinginan, masuk angin, filek, flu. Bisa bisa tekor, apa masih ada ke dokter n utk obat cukup dg Rp. 50.000?

Tapi ditahun 80an bagi muda mudi Jakarta, hujan adalah sesuatu yang romantis, buktinya ada lagunya, "Yang hujan turun lagi..,dibawah payung hitam kita berdua.."

Di jakarta air hujan tidak ditampung tp di minta segara "pergi dan menjauh dan jangan datang lagi" tp jangan gak datang-datang dalam setahun, nanti kemarau dong, wualah banyak permintaannya, Emang situ yg ngatur hujan.

Karena begitu sampe di bumi jakarta tidak dijadikan penampungan air, tidak menyuburkan lahan pertanian, apa masih ada ya di jkt??, tp langsung, kena genteng, asbes ,kaca, bangunan bertingkat, gedung tinggi menjulang, jalan aspal, tembok, conblok, jarang yg kena tanah, krn sdh sulit tanah kosong di jkt dan langsung masuk gorong-gorong kalau lancar atau menggenang disuatu tempat dan menjadikan "genangan yg begitu luas dengan kedalaman sekitar 20cm sampe 50cm".
Kalau genangan itu ada di jalanan bisa jadi "tambahan" sumber kemacetan, jangan 'kambing hitamkan" hujan ya kalau jadi macet karena sebelum 'dia' datang emang sdh macet.

Bahkan di daerah bantaran kali Ciliwung "genangan" itu bisa singgah dirumah-rumah, jalan-jalan di gang dan dijadikan kolam renang gratis bagi anak-anak.

Hujan yg datangnya dr langit bisa berbeda beda "kegunaan atau ketidakgunaan" tergantung dimana dia singgah.., " Yang Hujan Turun Lagi....."

No comments: