Monday, April 28, 2014

Derita Subcon Kere...

Awal Tahun 2014 saya memulai langkah untuk mencoba jalan sendiri atau Wirausaha menjalankan Usaha sendiri, namun saat mengurus dokumen-dokumen untuk persiapan usaha sendiri, saya diajak teman untuk menjalankan usaha pekerjaan di Depok, saya di berikan kepercayaan utk mengatur team semuanya dari A-Z.
Awal memulai menjalankan amanah tersebut  adalah dengan mendapatkan proyek modernisasi jaringan Tekom di Depok atau istilahnya Proyek FTTH Depk dari Telkom.

Perjalan dari awal ini proyek akan membuat kita sangat berhati-hati dalam pengeluaran operasional Proyek, karena harga proyeknya sudah benar-benar tipis.

Awal mau memulai setelah mendapat Po dari maincont adalah sesegera mungkin buat Invoive uang muka.
untuk Uang muka ternyata meleset dari yg di perkirakan, yg harusnya DP dibayar 14 hari kerja setelah semua dokumen lengkap, tapi ternyata mndur sampe 1 bulan, akhirnya berusaha dengan dana yg ada jalan sambil menunggu DP, alhamdulillah bisa jalan.

DP sdh di gunakan utk meterial, office, mendatangkan pekerja dan operasinal lainnya.
Ada yg cukup mengganggu "keuangan " proyek di Depok ini, mulai dari pengurusan PU yg lumayan lama, dan harus bayar "uang koordinasi", lalu ketemu ormas utk kasih 'uang koordinasi juga'..
lan keruhan lain ormasnya, istilahnya tiap kelurahan/ranting mereka punya teammnya.

ketika proyek sedang berjalan kami kena lagi dan diminta "koordinasi oleh Lurah dan LPM dan pekerja ngambek minta pulang.
Dana yg harusnya utk operasional di minta utk Opname pekerjaan dan bayar mereka.
saat ini, kami kekurangan dana, utk bayar pekerja, bayar sewa mobil dan bayar 'koordinasi LPM dan Lurah"
Sekarang lagi sulit untuk memeulai lagi krn dana yg ada sangatlah terbatas..

inilah derita Subcon kere, yang kena dimintain biaya "koordinasi mulu" kalu ada apa-apa....

No comments: