"Pelajaran atau pendidikan yg sifatnya intelektual adalah 20% dr
kemampuan otak, 80% adalah kemampuan emosional dan spiritual.." , Pakar Perilaku. Bahaudin, #TV One, fenomena tawuran pelajar..
Tapi
kenapa atuh Dunia pendidikan kita kebalik 80% diajarkan kemampuan
intelektualnya dan yg 20% nya pendidikan, seni, olahraga, keterampilan n
Moral
malah makin hilang.., kenapa yg siswa pinter2 berhitung disebut
pintar, tp yg pintar seni, olah raga, ketrampilan dan agama bukan anak
pintar?, mindset yg sdh puluhan tahun tertanam di dunia pendidikan kita,
Seandainya
pelajaran seni bobotnya banyak akan indah, pelajaran olahraga akan
sehat n penuh gairah, pelajaran moral di junjung tinggi maka hidup
akan terarah.
Yg disebut pintar mungkin hanya rangking 1 sampe 3
atau 10 besar, lalu bagaimana sisanya yg didalam kelas ada sekitar 40 org
tsb, sekitar 30 org. Lebih itu sdh di "cap" tidak pintar alias bodoh
dan arahnya adalah "madesu" alias masa depan suram..
Para guru bangga
dengan murid pintar yg hanya sekiatar 6 orang, lalu bagaimana yg
sabagian besar, mereka juga manusia, mereka juga ingin dibanggakan guru n
orang tua, tapi mereka sdh "mati kutu", mereka hanya pengembira,
pelengkap penderita.
Lalu apa yg bisa kami banggakan utk para guru?
Sudah
lah mereka pas pasan, di beri tugas terus utk mata pelajaran yg
sifatnya intelektual yg jelas2 mereka kurang bisa, akumulasi ini
menjadikan mereka makin terpuruk dan makin menguatkan mereka kalau
mereka memang akan madesu...
muncullah stress atau ketegangan.
Nah
disinilah peluang mereka utk unjuk gigi..sekaligus menghilangkan
stress.., salah satunya ada berkelompok, bergerombol dan tawuran deh...
Yg
namanya tawuran kan gak jelas, siapa aja yg ada disitu ikut kena
getahnya juga..orng yg gak tahu-menahu krn tidak siaplah yg menjadi
korban sasaran tawuran..
Apakah sekolah sdh bukan tempat yg indah lg utk bensenda gurau n riang gembira..?? tapi tempat yg menakutkan dan menyebalkan banyak orang??
No comments:
Post a Comment