Alkisah di Negeri entah berantah, sedang berlangsung suatu sidang pengadilan dan yang menjadi tersangka adalah Abu Nawas.
Abu Nawas dituduh bersalah karena membawa golok di tengah pasar, Hakim menyatakan Abu Nawas bersalah dan dihukum karena “terindikasi”mau berbuat jahat atau onar.
Namun Abu Nawas protes atas keputusan Hakim tersebut “Lho pak Hakim kan saya baru bawa Golok kenapa dihukum pak?”, “Karena kamu terindikasi akan berbuat onar”, jawab Pak Hakim.
Lho pak Hakim bisa saja kan, saya bawa golok untuk memotong daging?, kemudian Abu Nawas melanjutkan keberatannya, “Wah kala begitu pak Hakim harus dihukum juga dong,” seru Abu Nawas
Lho dihukum kenapa?, tanya pak Hakim.
“Pak Hakim dihukum karena terindikasi mau "memperkosa” seru Abu Nawas,
”Lho kok bisa, buktinya apa?” tanya pak Hakim.
"Ya sebab pak Hakim bawa (ma’af) alat kelamin kemana mana, bisa saja kan bapak mau memperkosa?”, seperti saya membawa Golok di pasar...
Pak Hakim, ”?#@$6%^*....”
He..he..he.., bila kita mendengar cerita ini tentunya kita kan tersenyum dan mangut mangut.
Namun makna dari cerita ini adalah semua apa yang ada didiri kita, tubuh kita, panca indera kita, kaki, tangan dan semua diraga kita, semua sudah Allah ciptakan "built in", sudah jadi dan siap, tinggal kitanya mau ngak memanfaatkannya?, bahkan dalam kisah diatas, kalau apa yang ada ditubuh kita dipake negatif kan akhirnya jadi ngak bermanfaat.., untuk itu manfaatkan sebaik mungkin..
Peralatan yang kita punya, tool, sistem, produk dan lain sebagainya semuanya kembali kepada kitanya, kalu mau dibuat positif ya bisa positif, tapi kalau negatif ya negatif. Misalnya internet ini kalu digunkannya negatif ya..jadi ngak bermanfaat, hanya liat situs ngak bener misalkan atau buat hal-hal yg nga bermanfaat, ya jadinya negatif, tapi kalau digunakan yg positif, misal baca blog ini he..he. ya insyaAllah jadi positif...
Jadi gunakan semua yang ada pada kita untuk melakukan kebaikan dan mampu menghasilkan yang positif bagi pribadi, keluarga dan sekitarnya..jadi Bukan apa yang kita bawa tapi bagaimana menggunakannya secara betul dan benar...
atau ada makna lain dari kisah diatas...?
No comments:
Post a Comment