Wednesday, July 30, 2008

Mediator, Bisnis Tanpa Modal

Saya mau sharing, bahwa memulai bisnis tidak selalu dengan menggunakan Modal (uang) besar bisa saja hanya sedikit modal atau bahkan tanpa modal.

Salah satu cara untuk mendapatkan modal atau untuk mendapatkan uang, adalah dengan menjadi Mediator atau Broker atau... apa ya " peyambung lidah" kebutuhan orang.

Beberapa waktu lalu saya saya dapat info dari teman saya, bahwa temanya teman saya perlu uang segera, untuk itu akan menjual "barang" dan minta teman saya untuk menjualnya, teman saya tsb meminta saya untuk bantu menjualnya dan tentunya akan dapat "komisi" jika bisa menjual barang tersebut. "wah ini kesempatan neh.. harus kita gunakan sebaik mungkin".

Mulailah saya kontek teman2 kemudian infokan ada "barang" bagus dan harga "teman", dari beberapa yg dikontek ternyata ada yg mau dan ingin melihat langsung barangnya, maka dengan teman saya di perlihatkanlah barangnya, cek sana sini dan kemudian nego harga dan akhirnya deal..! barang tsb dibeli. dan sesuai kesepakatan tentunya saya dapt komisi dari penjualan tsb.

Dari cerita tsb ternyata banyak cara untuk mendapatkan uang, jadi mediator atau broker juga boleh dong dan ini ternyata tidak memerlukan modal uang, yg diperlukan adalah modal yg tak terlihat yaitu keberanian, networking/kenalan, kepercayaan dan kemampuan bicara yg meyakinkan.

Jadi... masihkan modal uang jadi alasan anda, untuk tidak memulai Wirausaha..?

Saturday, July 26, 2008

Saya Sudah bekerja Baik, Kok "Berhenti" juga..

Kadang kita sudah merasa kerja baik, bahkan sebaik mungkin, namun itu bukan berarti anda akan kerja selamanya. Satu hal pasti yang akan kita dapatkan, suatu saat kita akan "berhenti" dari pekerjaan kita.

Berikut yang menurut saya, hal hal yang akan menyebabkan kita "berhenti" dari pekerjaan.

  • Masih ingat Krismon yang terjadi sekitar tahun 1998, dan berdampak pada banyaknya perusahaan yg berguguran, otomatis banyak yg terkena imbasnya, termasuk isteri saya yg saat itu sedang kerja di BUN(Bank Umum Nasional). sedang "enjoy" kerja , 'byar'..distop., apakah hal ini akan terjadi lagi...? Who knows?
  • Kadang kita sudah kerja baik, tapi rupanya "Owner" ingin melakukan "expansi" usaha, eh ternyata expansinya tsb gagal, dan imbasnya ke perusahaan yg lagi berjalan, terkena perampingan atau pengurangan karyawan. dan bisa saja itu terjadi pada kita.
  • Kita Sudah kerja baik, tapi ternyata bagian "marketing" sudah tidak bisa lagi mempertahankan "order"atau "proyek" dari si 'Pemberi Proyek', maka mau tak mau akan dilakukan perampingan karyawan juga, terutama bagian2 yg berhubungan dengan proyek tsb.
  • kita sudah bekerja baik, eh sudah memasuki masa pensiun, maka siap siap juag untuk berhenti.
  • Kita sudah bekerja baik, eh masa kontrak habis, dan perusahaan enggan meneruskan kotrak.
Mungkin masih banyak hal lain...silakan di tambahkan.

Ini bukan menakut-nakuti siapapun, tapi ini hanya apa yang teralami oleh orang2 disekitar saya saja..

Yang sudah merasa berkerja baik saja bisa behenti, apalagi anda yg di "pecat" krn indisipliner, terkena narkoba, terkena 'garuk' krn perbutan kriminal, dll...

Komunikasi

Komunikasi atau berkomunikasi merupakan hal sangat penting bagi kita semua, sedikit ada cerita mengenai komunikasi,

Alkisah ada Suami Isteri, yang ketulan saat itu lagi sedikit ada
masalah dan lagi diem-dieman, lagi ngak mau bertegur sapa., ternyata si
Suami kebetulan mau Tugas ke Luar kota/ke Bandung untuk suatu Acara
Kantor, sehari sebelum berangkat, Dia Kerja sampe larut malam karena
persiapan ke Luar Kota tsb, kebetulan barangkat pagi Jam 5 pagi Naek
Kereta Api.

Sampe dirumah Dia ngak enak mau pesen omongan ke istrinya ya krn
lagi diem-dieman, gengsi dong dia yg mulai ngomong, akhirnya dia tulis
secarik kertas dan dia letakan diatas meja rias Isterinya, isinya " Ma,
tolong bangunin Ayah ya jam 3.30 pagi, besok Ayah ke Luar Kota/Bandung,
jam 5 pagi Ayah Harus udah Jalan Dari Station Gambir" dan untuk
Jaga-jaga Dia set alarm di HP tepat jam 3.30.
Ternyata pagi hari Dia telat bangun dan baru terbangun jam 6 pagi,
Suami kesel banget sama Isterinya, kenapa dia ngak "ngebangunin"
padahal udah tulis pesan, dan betapa kagetnya dia, ternyata, ada
secarik kertas di Meja rias tsb Isinya " Ayah..bangun yah, udah jam
3.30 neh, tuh HP nya juga bunyi terus tuh dari tadi...."
Itu cerita aja seh , bagaimana komunikasi itu sangat penting,baik di keluarga, pekerjaan, dan bisnis dll.

Kadang yang sudah saling berkomunikasi aja suka salah menafsirkan apa yg sudah di"omongin" apa lagi yg diem-diem-an. .
Untuk yang lagi "marahan", siapapun itu,ayo segera berdamailah dan segera berkomunikasilah. ..
Untuk yang Mulai berwiraUsaha, banyak berkomunikasi lah dg teman2 yang lainnya.

Saturday, July 19, 2008

Perjalanan Wirausaha (Kania Cell)…., Perjalanan Keringat, Darah dan Air mata..


Berawal dari kegelisan dan kejenuhan saya sekitar 4 thn lalu, sudah lebih dari 8 thn bekerja tapi kondisi ekonomi dan karir masih merambat pelan (saya lulus ektensi UI Sarjana Teknik), emang saya tidak miskin/kekurangan saat ini, tapi sepertinya pergerakan kebutuhan hidup keluarga semakin lama akan semakin berat.. sementara gaji/pendapatan peningkatannya hanya setahun sekali…kelamaan kayaknya.., untuk itu harus cari jalan keluar untuk bisa lebih baik dari kondisi sebelumnya.

Saya mulai “searching’ di internet bagaimana cari2 tambahan, berdiskusi dengan teman2 kantor, kerabat, relasi, , baca2 buku wirausaha dll, Proses ini berjalan hampir setahun, pada saat itu pernah ditawari ikut MLM, sempat ikut gabung jadi Agen Asuransi walau hanya beberpa bulan.

Sambil Proses belajar tersebut maka mulai dengan bisnis sambilan , Sempat kerjasama dengan Kerabat di Tasikmalaya untuk jualan Baju Muslim, dia yg punya barang dan saya yang jualan, Busana Muslim,Baju Koko, sempat ditawari dan di Jual ke teman2, kerabat, kenalan2, tetapi mungkin kalah bersaing dari mutu, harga, dan teknik memasarkannya, akhirnya berhenti, Pernah juga bekerja sama dengan teman untuk jualan aksesoris berjalan bebarapa bulan dan berhenti juga, sempat pula jual karpet secara kredit ke temen kantor, kerabat dan kenalan, tapi itu juga seret karena kredit tersebut beberapa ada yang macet.

Jauh sebelum itu, saat saya masih SMA dan Kuliah, saya sudah belajar berjualan,

Waktu SMA di Bandung , dulu pernah ikut jualan Ayam Goreng dan Ayam Bakar punya Kakak saya dan yang punya resep Ibu saya, dan operasinalnya ada karyawan, bisnis ini hanya bertahan setahunan krn karyawan ingin buka usaha sendiri, juga karena sewa temapat yg dinaikan.

Waktu Kuliah di Politeknik ITB, pernah koordinir foto copy buku2 atau bahan kuliah, ya lumayan lebihnya bisa dapat foto copyan bahan kuliah ”gratis”, pernah jualan “Sweater” Baju Hangat, nyoba juga bisnis buat kaos dan dikirimkan ke Makasar, Pengiriman 1 dan 2 sukses dengan untung, eh pergiriman yg ketiga barang dikirim tapi uang transfernya tar sok entar esok, ngak pernah masuk sampe sekarang dan saya yg harus nombokin bayar pada fihak konveksinya…

Setelah sekian lama pencaharian, akhirnya usaha “real”pertama dimulai Juli 2005, ketika saat itu ada aide dari isteri saya, yg pada saat itu kesulitan untuk mencari kado mainan anak, maka ketika ada kesulitan itulah maka peluang usaha itu ada, mulailah berjualan mainan anak, dengan hanya bermodalkan satu etalase dan buka hanya dihalaman rumah, saat itu punya toko sendiri masih cita-cita saja. Memulai usaha awalan amat berat dan harus punya a mental g kuat, karena setelah buka warung2an, menuai banyak reaksi dari teman2 dan tetangga, ada yg bilang “ ngapain lu dagang kayak gitu, lu kan karyawan, emang kurang apa gaji dari kantor?.., ngapain bisnis kecil kayak gitu untungnya dikit capenya aja yg banyak, dsb.. , apapun itu kita harus jalan terus, karena “urat malu” sudah di putus saat mulai usaha

Hampir bersamaan dengan usaha mainan, saya coba manjalankan ilmunya Purdie Chandra yaitu ilmu “BOTOL” Berani Optimis Tenaga Orang Lain, saya “ketemu” orang ketemu saat Stel Velg Motor, krn saat itu di pikiran saya di Jakarta ini Motor udah jutaan masa sih bisnis ini tidak “prosfektik”, maka setelah bernegosiasi dan atur strategi, saya menjadi investor dan kenalan saya jadi teknisinya, mulailah usaha Stel Velg Sepeda Motor, cita2 sih ingin bertahap dari situ ke spare part motor dsb..dsb.., namun setelah jalan 6 bulan, “kerjasama” tersebut tidak berjalan seperti yg diharapkan, bagi hasil yg disepakati belum menghasilkan bagi saya, maka dengan mantap bisnis tersebut sukses saya tutup.

Dari kejadian ini saya dapat pelajaran yang berharga, bahwa mencari partner bisnis itu harus seselektif mungkin, saat itu saya kuarang tahu latar belakang dia, karakter dia, dsb hanya liat keahliannya dan semangatnya dia, plus niat saya mau bantu dia krn memang saat itu dia masih nganggur, ternyata niat saja ngak cukup, atau juga moniring saya yg kurang krn hanya monitor sepulang kerja dan tidak tiap hari.

Sementara itu, bisnis Jualan Mainan anak, terus berjalan, ada kenalan yg punya toko mau dititipi mainan, ada kenalan kantor buka toko baru ikut di support juga Mainan dari kami, kenalan lain ada juga yg mau dititipkan.

Saat itu kami punya bisnis walau kami belum punya toko, sistemnya taro barang di toko teman (konsinyasi) dan mereka menaikan harganya sebagai lebihnya mereka dan 1-2 minggu saya ambil uangnya dari mereka., sampe setahun berjalan, bisnis mainan ini sempat kirim ke beberapa daerah di luar jawa, tapi setalah berjalan hampir satu tahun, masalah mulai muncul krn barang di “titip” toko orang yg mungkin mereka kurang hati2 atau kurang merperhatikan krn banyak items lain yg mereka jual juga atau saya yg kurang cepat memutar barang krn waktu yg masih terbatas, sepertinya bisnis ini berjalan lambat dan satahun kemudian hanya jual di toko kami saja.

Toko saya yg pertama, “terjadi” di Bulan September 2006, saat itu saya dan isteri, meralakan kamar anak kami rombak dijadikan Toko, Toko yg pernah dicita-citakan sebelumnya., kebetulan saat itu saya pindah kerja dan dapet “uang jasa”dari kantor, uang tsb sebagian kami jadikan modal renovasi kamar, Beli Etalase, beli tambahan Mainan Anak, dan alat2 tulis, jadi saat itu mulai Buka Toko Mainan Anak dan Alat Tulis,

3 Bulan Toko berjalan, kami masih “memperhatikan” bahwa perputaran uangnya sangat lambat, karena saat tu saya juga ikut milis dan baca buku wirausaha, barang siapa yg bisa uangnya berputar cepat maka untuknya juga cepat dapet dan jika tiap hari liat atau pegang uang, walau nilainya kecil, kita jadi ngak “ngiler” liat uang jadi uang banyak dan “berserakan lah” di toko. Akhirnya coba dengan Jualan Voucher Hp, dimulai dengan Etalase kecil. kemudian jadi Etalase Voucher beneran, ditabhi Vocher Elektrik, aksesoris, dsb.

Pelan tapi pasti bisnis Voucher makin berkembang, maka tetap dengan memanfaatkan hubungan silaturahmi dan pertemanan, Jualan Pulsa di coba di depan Toko kelontong kenalan dan kami bisa menambah 1 Counter berikutnya, sehingga saat itu kami punya Toko dan 2 Counter di depan Toko kelontong Teman2.

Ternyata kerjasama Counter di depan Toko kelontong teman, hanya bertahan sekitar 4 bulan dan 10 bulan, krn sampe 4 bulan dilokasi tsb belum terlihat bagus/menguntungkan maka sementara kita stop dulu, dan konter berikutnya sukses di tutup pula, mulai muncul karena konfik dengan Pemilik Toko, namun bertepatan dengan ditutupnya toko kami buka ditempat lain, maka kami relokasi ke tempat baru, dan ditempat baru ini kami sewa Toko bukan numpang di toko teman Lagi suatu kemajuan bagi kami, beberapa bulan kemudian kami Sewa Toko lagi , jadi saat ini kami ada 3 Counter yg aktif dengan 3 orang karyawan.

Tugas Operasional selama ini di handle Isteri di rumah, saya lebih ke arah Pengembangan and Marketing lah, belajar bekerja sama mendelegasikan dan mempercayakan. Juga kita masih terus belajar administrasi, keuangan, logistik dan lain sebagainya.

Bisnis Voucher memang bisnis sejuta umat, mulai dari anak SMP, ABG, Mahasiswa, karyawan/wati, bapak/ibu, kakek/nenek, semua pake hp dan pasti butuh pulsa, ya ngak..? Hari ginee ngak punya hp...?,



Perjalan Bisnis Voucher Hp ini ada Suka duka, manis pahit, susah senang, manis , asam asin (rame rasanya, kayak iklan permen),

Ibarat suatu perjalanan pasti akan ada bebatuan, duri-duri, tembok menghadang, omelan, cacian pelanggan itu mah sudah biasa, bahkan nyaris ada yg nipu beli voucher, juga ada. yg ngutang dan belum bayar walau udah di tagih, ada sukanya juga , beli hp second di pagi hari dan laku di sore hari untung 50% , beli hp second kemahalan dan tekor juga pernah, dan masih banyak yg lainnya.



Aneh bin ajaib disekitar saya juga sekarang bermunculan counter HP juga, bagi saya mah persaingan itu bagus jadi bisa lebih baik lagi melayani pelanggan, lagian siapa yg larang kalau para tetangga buka counter juga, Allah Maha Kaya dan Maha Luas jadi Rezeki-Nya ngak akan pernah habis., malah kalau bisa saya ingin kerjasama dengan mereka yg punya Counter agar bisa jalan bersama dan maju bersama.

Saat ini dengan 3 counter (Kania Cell 1 2, 3) rata rata per hari counter dapat omset Rp. 700rb, jadi sekitar 2 jt per Jt per hari, Cita2 masih terus untuk bisa mendapatkan lebih banyak lagi rezeki,sehingga lebih banyak lagi karyawan yg bisa berbagi rezeki.


Itulah sekilas perjalanan saya dan isteri dalam perjuangan untuk jadi wirausaha maka pada saatnya nanti saya bisa full untuk di wirausaha….amin,,

Wednesday, July 16, 2008

Monyet aja bisa....

Sabtu pagi di bulan juli, saya servis motor rutin di daerah jalan Siaga pejaten, tepat di depan Gedung Graha Arsa, kebetulan yang punya bengkel adalah tetangga sewaktu ngontrak dulu, lumayan lah selain silaturahmi dan tentunya dapat harga "teman" lah.

ngak lama setelah itu, datang rombongan "topeng monyet", dan tanpa basa basi langsung ngegelar pertunjukan jalanan di deket situ, terdiri dari yg mean gamelan dan sang pawang yg pegang si Monyet, Monyet melakukan pertujukan seperti biasa, dikasi sepeda2an dia kerjain, dikasih senapan2 dia tiarap seperti tentara, dikasih pikulan dia beraksi seperti tukang dagangan pikul, cukup menarik para pejalan kaki dan orang disekitar situ. setelah pertunjukan berjalan cukup lama, maka salah seorang kru menyodorkan mangkuk untuk isi uang "pertunjukan" ke pengunjung disitu dan lumayan setiap pengunjung kasih rata2 Rp.1000, kalau setiap pertujukan dapat Rp.10.000 dan dilakukan 10 atau 20 kali maka bisa didapaet Rp.200.000 per hari.., hmm lumayan juga ya...

Kalau melihat ke rombongan topeng monyet ini, mereka dengan kondisi yg serba terbatas aja bisa usaha dan dapetin uang, kenapa kita tidak!, itu monyet bisa dukung teamnya untuk dapetin uang, kalo monyet aja bisa, kenapa kita tidak?, bagi teman2 yg kerja dan gajiannya hanya cukup untuk nutupin kebutuhannya atau bahkan tekor dan selalu mengeluh dengan kondisinya, ayo dong cari solusi untuk dapet tambahan pemasukan, masak kita kalah ama monyet iya ngak?
, ayoo, mulai deh berwirausaha.., malu ah.. ama..monyet...

Monday, July 14, 2008

Counter Kania Cell 1 melayani isi Ring tone

setelah berjalan setahun lebih counter Kania cell 1 , maka dengan bismillah mencoba untuk lebih dalam lagi di bisnis ini dengan melayani isi ringtone, wall paper dan MP3 lagu, baru dimulai minggu kemarin tgl 13 Juli 08, berjalan begitu saja, ada keinginan ada relasi yg mau jual komputer dan langsung jadi deh...
sambil belajar ya sambil jualan,mohon doa restunya ya...